Kolaborasi Lintas Sektor Dalam Upaya Penanganan Stunting di Desa Lambur

19 September 2025
ADI WURYANTORO, ST
Dibaca 3 Kali
Kolaborasi Lintas Sektor Dalam Upaya Penanganan Stunting di Desa Lambur

Lambur, 19 September 2025 — Pemerintah Desa Lambur menggelar Rapat Koordinasi Rembug Stunting pada Jumat (19/09/2025) di Balai Desa Lambur. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah desa untuk mempercepat penurunan angka stunting melalui kerja sama lintas sektor.

Rapat Koordinasi Rembug Stunting Desa Lambur Tahun 2025: Kolaborasi Lintas Sektor Dalam Upaya Penanganan Stunting yang berlangsung secara interaktif ini dihadiri oleh Kepala Desa Lambur, Ketua BPD, Pendamping Lokal Desa (PLD) Desa Lambur, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala UPTD Puskesmas Serayu Larangan, serta para Kader Kesehatan Desa Lambur.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Lambur menegaskan pentingnya sinergi antara seluruh elemen masyarakat dan instansi terkait dalam mengatasi permasalahan stunting yang masih menjadi tantangan di tingkat desa.

“Stunting bukan hanya persoalan gizi, tapi juga menyangkut aspek sanitasi, pendidikan, dan perilaku hidup sehat. Maka dari itu, perlu komitmen bersama untuk menyusun rencana aksi yang terintegrasi,” ungkap Kepala Desa dalam sambutannya.

Ketua BPD Desa Lambur turut menyampaikan dukungannya terhadap langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah desa, sekaligus menekankan perlunya pengawasan dan evaluasi rutin agar program berjalan efektif dan tepat sasaran.

Sementara itu, perwakilan dari UPTD Puskesmas Serayu Larangan memberikan pemaparan mengenai kondisi kesehatan balita dan ibu hamil di Desa Lambur, serta upaya yang telah dilakukan dalam rangka pencegahan stunting, termasuk pemberian makanan tambahan, imunisasi, dan penyuluhan gizi.

Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang turut hadir juga menyatakan kesiapan mereka untuk mendukung dari sisi keamanan dan mobilisasi masyarakat dalam setiap program yang dicanangkan.

Rembug Stunting ini menghasilkan beberapa rencana tindak lanjut, antara lain:

  • Pendataan dan pemantauan ulang balita yang berisiko stunting.

  • Penguatan peran kader kesehatan dalam edukasi gizi dan pola asuh anak.

  • Peningkatan kolaborasi antar lembaga dan tokoh masyarakat dalam pelaksanaan intervensi gizi spesifik dan sensitif.

  • Perbaikan sarana sanitasi dan air bersih di beberapa titik rawan.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa komitmen bersama antara pemerintah desa, tenaga kesehatan, aparat keamanan, dan masyarakat merupakan kunci dalam mewujudkan generasi desa yang sehat dan bebas dari stunting.